SEJARAH
KOTA GUNUNG SITOLI
Gunungsitoli merupakan kota tertua dan
terbesar yang ada di Kepulauan Nias. Setelah ditingkatkan statusnya dari
Kecamatan menjadi kota otonom, popularitas kota yang dibentuk berdasarkan
Undang Undang Nomor 47 Tahun 2008 ini semakin melejit. Tak hanya pada tataran
lokal atau regional. Bahkan, di tingkat internasional, Kota Gunungsitoli banyak
menjadi bahasan diskusi.
Berdasarkan catatan sejarah, Gunungsitoli atau
sering disebut Luaha sudah dikenal dan dikunjungi sejak abad ke 18. Posisi kota
Luaha ini terletak pada muara sungai Nou atau pasar Gunungsitoli saat ini. Pada
saat itu ada tiga marga dominan yang menghuni kota Luaha, yaitu Harefa, Zebua,
dan Telaumbanua atau lebih dikenal dengan sitolu tua.
LETAK
GEOGRAFIS KOTA GUNUNG SITOLI
Setelah resmi menjadi kota otonom, Sebelah
Utara berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara. Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gido dan Kecamatan Hili Serangkai,
Kabupaten Nias. Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hiliduho,
Kecamatan Alasa Talumuzoi, dan Kecamatan Namohalu Esiwa. Sementara sebelah
Timur berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.
TENTANG
KOTA GUNUNG SITOLI
Keberadaan Gunungsitoli atau Luaha sudah
dikenal sejak abad ke-18. Pada awalnya kota ini berada di muara Sungai Nou atau
Pasar Gunungsitoli saat ini, dihuni terutama oleh marga Harefa, Zebua, dan
Telaumbanua. Gunungsitoli adalah merupakan kota utama di Pulau Nias.
Kota Gunungsitoli sangat kaya akan potensi
seni budaya dan adat, memiliki Lembaga Budaya Nias (LBN) Kota Gunungsitoli yang
telah dibentuk sejak bulan Maret 2012, dan 45 Sanggar Seni Budaya yang beberapa
diantaranya telah mendapatkan bantuan pengembangan dan pembinaan melalui Dinas
Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli, serta objek wisata
rumah adat di Desa Tumori, Sihare’o Siwahili, Lololakha, Gua Togi Ndrawa serta
Museum Pusaka Nias yang menyimpan kurang lebih 6.000 koleksi peninggalan
bersejarah nenek moyang orang Nias dari masa lampau. Sebuah paket wisata budaya
yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi bila dikemas dalam sebuah paket
wisata yang menarik.
AKOMODASI
KOTA GUNUNG SITOLI
Berikut ini beberapa Hotel yang dapat
menjadi alternatif anda untuk berlibur ke Gunung Sitoli :
1.
Beringin Hotel
Jl. Jend Sudirman
1 Gunung Sitoli
Tlpn. 21990
2.
Bina II hotel
Jl. Pattimura No.
14 mudik , Gunung Sitoli
323299
3.
Dian Otomosi Hotel
Jl. Yos Sudarso,
Km 3,2 Gunung Sitoli
22422
4.
Ganada Hotel
Jl. P Diponegoro
158 Gunung Sitoli
21936
5.
Gomo Hotel
Jl. Gomo, No 48
GUNUNGSITOLI
Tlpn 21926
TRANSPORTASI
KOTA GUNUNG SITOLI
Di Gunungsitoli , terminal bus berjarak 1,5
km ke Selatan dari pusat kota. Anda juga dapat menggunakan minibus atau opelet
yang berangkat dari Gunungsitoli menuju
ke arah Selatan pasar Teluk Dalam. Perjalanan dari Gunungsitoli menembus pinggir pantai dan perbukitan menuju
Teluk Dalam, Nias Selatan.
Gunungsitoli merupakan pintu gerbang ke Pulau Nias. Adalah
Bandara Binaka berjarak 15 km dari kota ini. Untuk mencapainya ada beberapa
rute yaitu melalui Kota Medan atau Padang.
Sementara untuk Transportasi Laut adalah Kapal laut yang beroperasi setiap
hari dari Gunungsitoli ke Sibolga.
Hubungi Pelni unuk informasi kapal feri menuju Pulau Nias, yaitu: Jl. Cengkeh
No. 38, Gunungsitoli , Pulau Nias, Telp: (0639) 21846, Fax: (0639) 22171.
KULINER
KOTA GUNUNG SITOLI
Terdapat banyak restoran kecil disepanjang
jalan raya di Gunung Sitoli. Dan ada beberapa jenis makanan di pulau ini. Bagi
anda yang Muslim perlu bertanya dahulu bahan dari makanan tersebut sebelum anda
mencicipi hidangan di pulau ini. Yaitu, harinake
(berupa daging babi cincang), ni'owuru (daging babi yang diasinkan agar bisa
bertahan lama), gowi hihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk), godo-godo (ubi yang
diparut dan dibentuk bulat-bulat kemudian direbus lalu di taburi kelapa parut),
köfö-köfö (daging ikan yang dihancurkan lalu dibentuk bulat kemudian dijemur,
dikeringkan, dan diasap), tamböyö (ketupat), loma (beras ketan yang dimasak
dengan tempatnya bambu), gae ni bogo kazimone (makanan dari sagu), dan raki gae
(pisang goreng).
Anda juga perlu mencicipi ‘boboto’ yaitu masakan
dari fillet ikan kakap atau ikan kerapu yang dagingnya dilayukan atau
dibusukkan selama dua malam, ditaburi kelapa parut dengan bumbu khusus, lalu
dibungkus dan dikukus dalam daun singkong.
WISATA
KOTA GUNUNG SITOLI
berikut mediatovel berikan referensi obyek
wisata di Gunung Sitoli :
1.
Pantai Charlita, Berada di Desa
Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, sekitar 14 kilometer dari pusat Kota
Gunungsitoli, yang ramai dikunjungi dengan jejeran pondok menghadap samudra.
2.
Gua Trogi Ndrawa, merupakan sebuah
gua kuno yang lokasinya berada di Desa Lelewonu Niko’otano, Kecamatan
Gunungsitoli, sekitar 3km dari pusat Kota Gunungsitoli.
3.
Muara Indah, Berjarak sekitar 15
km dari pusat kota Gunungsitoli, tidak jauh dari lokasi Pantai Charlita. Sesuai
dengan namanya, tempat ini berada di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara
air sungai yang tawar dengan air laut yang asin.
4.
Museum pusaka Nias, berada di
pusat Kota Gunungsitoli, tepatnya di Jl Yos Sudarso No 134A. Museum ini berdiri
pada 1995, dibangun di atas tanah seluas 2 hektar atas inisiatif Pastor
Yohannes Hammerle.
5.
Rumah Adat Desa tumori, Ada
sekitar 10 Rumah Adat Desa Tumori di Desa Tumori, Kecamatan Gunungsitoli Barat,
berjarak sekitar tiga puluh menit berkendara dari Bandara Binaka. Rumah-rumah
adat yang merupakan rumah panggung terbuat dari kayu, berbentuk oval, dan
beratap rumbia.
LAYANAN
UMUM KOTA GUNUNG SITOLI
Pelayanan kesehatan Gunungsitoli berada di
RSU Gunungsitoli yang beralamat di Jl. Dr. Ciptomangunkusumo No. 15
Gunungsitoli, Sumatera Utara, Indonesia
INFORMASI
LAIN KOTA GUNUNG SITOLI
Bagikan artikel ini..!!